Saturday, August 18, 2012

May i?

Kereta lagi
Entah ada beribu stasiun dikota ini
Tetapi aku tetap memilih berhenti di stasiun tua ini
Bangku bangku tua yang tak layak pakai
Lantai keramik cina masa kejayaan belanda
Para petugas yang sudah tua dan bertenaga payah
Tapi mereka semua terlalu familiar. Setidaknya bagiku.

Bagaimana lagi harus kugambarkan stasiun ini,
seolah sebagian dari diriku mengandung besi karat dan stasiun ini menjadi magnet delusi

Aku ingat setiap detail nya, aku berulang kali mengganti otak ku 
dan  membuangnya entah dimana

Merusak tiap sisi dari stasiun tua ini
Tak terhitung, layaknya titik embun pagi yang sengaja kuhela di jendela kereta ku, pagi ini

Sampai pada perhentian ku kali ini, stasiun itu masih kosong, sepi tak berpenghuni
Tapi kaki ku terpelosok jatuh jauh
Pintu kayu tua yang berada di stasiun itu menolak kedatangan ku
Katanya lantai sudah retak, kayu kikis perlahan, apa lagi yang akan kau rusak kali ini?

Stasiun tua yang menemani hampir setengah waktu dari hidupku
Yang selalu ingin ku jadikan pijakan terakhir kaki kotor ini
Sebuah pemberhentian yang selalu menjadi rumah.

Stasiun tua yang entah di dimensi mana, dapat kubuka kembali pintunya.