Sunday, May 1, 2011

Dinar senja kemuning malam

aku lihat itu semua  di mata teman teman ku
mereka layaknya staglatit berbagai warna yang terkena pantulan sinar matahari
mungkin itu juga yang membuat kulit mereka tak kendur, dan terasa begitu halus
mereka ditarik oleh kepuasaan lahiriah mereka

ah..dinar senja kemuning malam
sebentar, aku pernah kok ada disitu. ya ada di kemuning itu
ya mungkin jika suatu saat raga ku ini masuk dalam lubang kenestapaan, itu semua karna ulah 'kita'
ya sebagian permainan nakal
melejit hebat tanpa tersisa
mungkin kini namaku sudah jadi calonnya, benarkah tuhan?


tapi aku tidak perduli lagi, ada sosok lain
satu dasawarsa atau 2masehi aku menunggu dia
kadang aku sering duduk di lapisan awan awan putih di atas sana, hampir kaget lalu hampir jatuh dan dia jerat aku
aduh tuhan tolong keluarkan aku dari delusi ini aku mulai bingung membedakannya
tapi begitu syahdu semua itu, benar aku merasakannya


aku kini tidak perduli dengan  segala additional yang terlihat jelas
kini waktunya untuk ambil batu, karna sudah habis tempat untuk berpijak
aku harus lewati elemen elemen waktu, aku harus sampai di perempatan yang kamu janjikan