Kereta lagi
Entah ada beribu stasiun dikota ini
Tetapi aku tetap memilih berhenti di stasiun tua ini
Bangku bangku tua yang tak layak pakai
Lantai keramik cina masa kejayaan belanda
Para petugas yang sudah tua dan bertenaga payah
Tapi mereka semua terlalu familiar. Setidaknya bagiku.
Bagaimana lagi harus kugambarkan stasiun ini,
seolah sebagian dari diriku mengandung besi karat dan stasiun ini menjadi magnet delusi
Aku ingat setiap detail nya, aku berulang kali mengganti otak ku
dan membuangnya entah dimana
Merusak tiap sisi dari stasiun tua ini
Tak terhitung, layaknya titik embun pagi yang sengaja kuhela di jendela kereta ku, pagi ini
Sampai pada perhentian ku kali ini, stasiun itu masih kosong, sepi tak berpenghuni
Tapi kaki ku terpelosok jatuh jauh
Pintu kayu tua yang berada di stasiun itu menolak kedatangan ku
Katanya lantai sudah retak, kayu kikis perlahan, apa lagi yang akan kau rusak kali ini?
Stasiun tua yang menemani hampir setengah waktu dari hidupku
Yang selalu ingin ku jadikan pijakan terakhir kaki kotor ini
Sebuah pemberhentian yang selalu menjadi rumah.
Stasiun tua yang entah di dimensi mana, dapat kubuka kembali pintunya.
de un viaje de la vida
life is gambling, you will never know the ending
Saturday, August 18, 2012
Sunday, February 19, 2012
Lisa Ono - Tribute to Antonio Carlos Jobim(Godfather of Bossa Nova)
lisa ono's version has a better taste i think, Enjoy! :)
Antonio Carlos Jobim
Monday, February 13, 2012
Mengublim
Ruam ruam delusi itu sudah habis
Sudah ku habiskan dengan pemikiran pemikiran sempit ku
Ekspetasi apa lagi yang ku taruhkan padamu?
Jujur uang ku sudah habis
Habis untuk membeli membran membran sel untuk otak ku tetap berfikir logis
Habis untuk membeli ruangruang pikiran baru setiap harinya
Habis untuk membeli suntikan anatesi agar ego tolol itu bisa hilang
Jangan jadikan titik aman ku berfungsi, peran itu lah yang harus kau isi.
A Real Payment
Terlintas di lusi ku
Mungkin sebaiknya aku harus kerja keras
Maksudku kerja lebih keras, maksud ku kerja dengan keringat darah
Mungkin dengan itu pembayarannya akan setara dengan emas
Lalu mungkin dengan itu aku bisa membeli waktu mu,
Atau sekedar membeli ruang di pikiran mu, tentunya dengan jangka waktu yang aku inginkan
Jangan salahhkan mekanisme kerja otak berlemak ku,
Bahkan ku kira mereka sudah tidak berfungsi.
Friday, August 12, 2011
Sunday, May 1, 2011
Dinar senja kemuning malam
aku lihat itu semua di mata teman teman ku
mereka layaknya staglatit berbagai warna yang terkena pantulan sinar matahari
mungkin itu juga yang membuat kulit mereka tak kendur, dan terasa begitu halus
mereka ditarik oleh kepuasaan lahiriah mereka
ah..dinar senja kemuning malam
sebentar, aku pernah kok ada disitu. ya ada di kemuning itu
ya mungkin jika suatu saat raga ku ini masuk dalam lubang kenestapaan, itu semua karna ulah 'kita'
ya sebagian permainan nakal
melejit hebat tanpa tersisa
mungkin kini namaku sudah jadi calonnya, benarkah tuhan?
tapi aku tidak perduli lagi, ada sosok lain
satu dasawarsa atau 2masehi aku menunggu dia
kadang aku sering duduk di lapisan awan awan putih di atas sana, hampir kaget lalu hampir jatuh dan dia jerat aku
aduh tuhan tolong keluarkan aku dari delusi ini aku mulai bingung membedakannya
tapi begitu syahdu semua itu, benar aku merasakannya
aku kini tidak perduli dengan segala additional yang terlihat jelas
kini waktunya untuk ambil batu, karna sudah habis tempat untuk berpijak
aku harus lewati elemen elemen waktu, aku harus sampai di perempatan yang kamu janjikan
mereka layaknya staglatit berbagai warna yang terkena pantulan sinar matahari
mungkin itu juga yang membuat kulit mereka tak kendur, dan terasa begitu halus
mereka ditarik oleh kepuasaan lahiriah mereka
ah..dinar senja kemuning malam
sebentar, aku pernah kok ada disitu. ya ada di kemuning itu
ya mungkin jika suatu saat raga ku ini masuk dalam lubang kenestapaan, itu semua karna ulah 'kita'
ya sebagian permainan nakal
melejit hebat tanpa tersisa
mungkin kini namaku sudah jadi calonnya, benarkah tuhan?
tapi aku tidak perduli lagi, ada sosok lain
satu dasawarsa atau 2masehi aku menunggu dia
kadang aku sering duduk di lapisan awan awan putih di atas sana, hampir kaget lalu hampir jatuh dan dia jerat aku
aduh tuhan tolong keluarkan aku dari delusi ini aku mulai bingung membedakannya
tapi begitu syahdu semua itu, benar aku merasakannya
aku kini tidak perduli dengan segala additional yang terlihat jelas
kini waktunya untuk ambil batu, karna sudah habis tempat untuk berpijak
aku harus lewati elemen elemen waktu, aku harus sampai di perempatan yang kamu janjikan
Subscribe to:
Posts (Atom)